Kematian Bayi Meningkat Di Sintang,Ini Upaya Pemkab Sintang

 

Www.zonakapuas.com.Sintang-Setelah sukses menurunkan prevalensi stunting, hingga memborong peringkat satu delapan aksi tiga kategori cegah stunting tingkat provinsi Kalbar, Kabupaten Sintang, kini bekerja keras untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang angkanya tertinggi se-Kalbar.

Kasi Kesejahteraan Keluarga dan Gizi Masyarakat pada Dinkes Sintang, Florida Ida mengatakan pada tahun 2021, ada 9 kecamatan di Kabupaten Sintang menjadi lokasi khusus rencana aksi penurunan angka kematian ibu dan bayi.

“9 kecamatan ini menjadi lokasi khusus karena angkanya tertinggi angka kematian ibu dan bayi.Dua tahun berturut-turut,” ungkap Ida.

Adapun 9 kecamatan tersebut antara lain : Serawai, Kayan Hulu, Sepauk, Tempunak, Sungai Teblian, Sintang, Dedai, Ketungau Tengah Dan Hulu.

“Kita sudah mulai minggu lalu brkoodinasi dengan pemangku kebijakan.

Kita rapat untuk menurunkan angka kmatian ibu dan bayi. Dan itu akan segera dibuat perbup untuk percepatan penurunan ibu dan bayi,” kata Ida.

Selain itu, Dinkes juga sudah membentuk tim di setiap kecamatan dan desa.

Tim itu nantinya akan membuat rekomendasi dari setiap kasus yang ditemukan mencari penyebab dan kronologinya kemudian membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk melakukan intervensi kesehatan.

“Kemudian kita sampaikan pentingnya buku KIA yang harus dimiliki oleh orangtua, masyarakt, kader, guru paud, di sana terdapat informasi tentang kehamilan, persalinan, imunisasi dan tumuh kembang si anak.

Buku ini penting sebagai alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak hamil, melahirkan hingga perkembangan anak,” beber Ida.

Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus menambahkan saat ini pemerintah tengah membentuk tim penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Tim tersebut akan melibatkan lintas OPD terkait, sebagaimana tim yang menangani penurunan angka stunting di Kabupaten Sintang.

“Sekarang lagi dibentuk tim. Kita juga akan buat rencana aksi nyata untuk menurunkan angka tesebut bersama lintas OPD, seperti tim stunting.Intervensinya akan dibahas setelah tim terbentuk,” kata Kartiyus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *