Pulang Sintang,Warga Binjai Reaktif   Rapid test

Www.zonakapuas.com.Sintang-Diketahui  3 warga Sintang, yang baru pulang dari luar pulau kalimantan ke Sintang, saat di test hasilnya reaktif  rapid test.

Dimana  Ketiganya merupakan 1 warga Kecamatan Binjai Hilir, dan 2 warga Kecamatan Tebelian. Mereka diketahui baru datang dari Magetan, Jawa Timur.

“kami sedang  melakukan penyelidikan epidemologis pada 3 klaster. Dari Magetan cukup banyak nih. Sekarang rapid test sedang kami jalankan ke  3 orang yang reaktif merupakan klaster dari Magetan,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno,  (23/4/2020).

Setelah pengecekan, kata Jarot, ketiga warga yang reaktif  ini akan jalani proses  isolasi. “Insya Allah hari ini mereka kita pindahkan ke ruang isolasi mandiri yang baru, yakni di Gedung Serbaguna. Lokasi ini jauh dari permukiman masyarakat. Jadi, supaya masyarakat ndak risau,” ucapnya.

Jarot kemudian mengingatkan, agar mereka yang reaktif rapid test ini, tidak diberi stigma. “Ingat ya, anak-anak ini cuma reaktif rapid test. Banyak kemungkinan. Mungkin di Temboro sudah ada herd immunity, sehingga banyak yang positif. Tapi, mereka ini tidak memiliki gejala apapun, alias Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, dr. Harysinto Linoh menambahkan, berdasarkan informasi yang didapat pihaknya, bahwa klaster dari Magetan yang ke Sintang mencapai 100 orang. “Tapi, yang kita temukan baru sekitar 40-an orang. Kita berharap, yang lain mau melaporkan diri. Baik itu dari klaster Magetan maupun klaster Gowa,” katanya.

Ia mengatakan, semua warga Sintang yang reaktif rapid test berasal dari satu lokasi, yakni Pondok Pesantren Al Fatah, Magetan.

“Tapi, sekali lagi saya ingatkan, mereka ini hanya reaktif rapid test, bukan positif Corona atau COVID-19. Masih harus dilanjutkan dengan swap tenggorokan. Tadi pagi sudah dilakukan swab, mudah-mudahan sore ini bisa dikirim ke Pontianak,” katanya.

Sinto menjelaskan, kasus ini diketahui saat ada dua orang melapor ke Dinas Kesehatan. “Sisanya tidak melapor. Mereka yang ditemukan merupakan hasil tracing. Mereka datang ke Sintang tanggal 17 April,” katanya.(cok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *