Warga Keluhkan Jalan Lintas Melawi Sempit, Ini Tanggapan H.Senen Maryono

Sintang, ZonaKapuas.com – Jalan lintas Melawi sampai arah tugu jam ,menjadi keluhan semua warga khusunya yang sering menggunakan jalan tersebut,dikarenakan lebar jalan sangat sempit membuat potensi sering macet dan terjadinya kecelakaan Sesama pengguna jalan sangat besar.

Apalagi dinilai dari kebutuhan jumlah kendaraan baik motor dan mobil yang ada di kabupaten Sintang sangat tinggi dari segi jumlah pengendara yang sering lalu lalang.

“Kami sudah mendesak Pemerintah Provinsi Kalbar untuk melebarkan jalan di sekitar Tugu Jam. Desakan tersebut disampaikan Senen Maryono saat diwawancarai.

Dia mengatakan, kecilnya ruas jalan di sekitar Tugu Jam hingga ke Jembatan Melawi sering kali terjadi kemacetan. Sementara jumlah kendaraan yang melewati Tugu Jam menuju Jembatan Melawi atau sebaliknya semakin hari semakin bertambah banyak. “Saya berharap di ruas kanan dan kiri di sekitar Tugu Jam menuju Jembatan Melawi dilebarkan, agar tidak terjadi kemacetan,” katanya. (25/06/2022)

Dikatakan dia, selain melebarkan jalan di sekitar Tugu Jam menuju Jembatan Melawi, Senen Maryono juga meminta Pemerintah Provinsi Kalbar segera melebarkan Jalan MT Haryono Kota Sintang. Ruas Jalan MT Haryono yang kecil dirasa Senen tidak lagi cukup untuk menampung arus lalu lintas di Kota Sintang.

“Ruas Jalan MT Haryono dari Tugu Makam Pahlawan hingga Tugu Bambu sebaiknya segera dilebarkan. Kami minta Pemkab Sintang segera mengusulkan pelebaran jalan tersebut pada Pemprov Kalbar,” sarannya.

Harapan yang sama disampaikan anggota DPRD Sintang, Welbertus. Dia berharap ada solusi untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar Jembatan Melawi.

“Hampir setiap hari terjadi kemacetan di sekitar Tugu Jam. Bahkan antrian kendaraan kadang-kadang sampai di lapangan terbang (lapter) Susilo. Di Lintas Melawi antrian kendaraan dari Jembatan Melawi sampai Masjid Al Amin. Antrian serupa juga terjadi dari Tugu Jam menuju Pal 4 Jalan MT Haryono,” ungkapnya.

Kemacetan yang terjadi, tidak terlepas dari tingginya volume kendaraan di Kabupaten Sintang.

Selain itu, lanjut dia, jalannya juga sempit. Kalau ada kendaraan mogok di jembatan, bisa dipastikan akan macet panjang. Karena akses kendaraan dari dua arah berlawanan semakin kecil dan sempit.

“Saya minta pemerintah segera mencarikan solusinya. Apalagi akses jalan tersebut merupakan jalur utama dan satu-satunya yang menghubungkan antar kabupaten Kalimantan Barat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *