Komisi D Terima Audiensi Petani Plasma

Sintang, ZonaKapuas.com – Komisi D DPRD Kabupaten Sintang kembali menggelar rapat kerja lanjutan membahas tuntutan petani terkait selisih luas lahan plasma antara Koperasi Bina Tani Sejahtera (BTS), Koperasi Bina Tani Mandiri (BTM) dengan PT Buana Hijau Abadi 2 yang merupakan grup Hartono Plantation Indonesia (HPI), Senin (30/05/22) di ruang Rapat Paripurna DPRD kab Sintang.

Rapat kerja lanjutan tersebut berlangsung di ruang sidang paripurna DPRD Sintang.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Sintang Zulherman, S.Sos Bersama para peserta rapat dan beberapa petani plasma.

Rapat Dihadiri Tim Pembina Pembangunan Perkebunan Kabupaten ( TP3K ) Kabupaten Sintang , Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Kabupaten Sintang , Dinas Perindustrian , Perdagangan , Koperasi – Ukm Kabupaten Sintang, Pt . Hartono Plantation Indonesia ( HPI ) Group , Camat Ketungau Hilir , Camat Ketungau Tengah , Kapolsek Ketungau Hilir , Kapolsek Ketungau Tengah , Kepala Desa Tirta Karya , Kepala Desa Mungguk Lawang , Kepala Desa Pampang Luah , Kepala Desa Mungguk Kelapa , Kepala Desa Sungai Mali , Kepala Desa Sungai Maung , Ketua Koperasi Bina Tani Sejahtera ( BTS ) , Ketua Koperasi Bina Tani Mandiri ( BTM ) , Dan Bank Mandiri.

Dikesempatan itu, perwakilan Bank Mandiri dari Jakarta menjelaskan soal luasan lahan koperasi serta tanggungan kredit yang dibayar koperasi. Setelah penjelasan itu, Ketua Komisi D DPRD Sintang Zulherman menyilakan ketua Koperasi Bina Tani Sejahtera (BTS) dan Koperasi Bina Tani Mandiri (BTM) untuk menanggapi serta mempertanyakan data yang sudah disampaikan.

Silakan pada ketua koperasi untuk menanggapi hal ini,” kata Zulherman.

Dikesempatan itu, salah satu petani plasma berterima kasih pada DPRD Sintang karena sudah memfasilitasi penyelesaian masalah tersebut. Petani juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya tidak mengetahui secara jelas berapa luasan lahan plasma. Karena selama ini ada perbedaan data antara yang dipegang koperasi dengan pihak bank. Ia juga berharap dengan adanya rapat lanjutan tersebut, ditemukan titik terang mengenai berapa jumlah pasti lahan plasma milik petani.

Plasma merupakan bagian dari pendapatan petani dan merupakan ujung tombak untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat kecil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *