Nekodimus, Petani Keluhkan Tingginya Harga Pupuk di Sintang

Sintang, ZonaKapuas.com – Nekodimus Anggota Komisi D DPRD Sintang sampaikan aspirasi petani yang mengeluh akibat tingginya harga pupuk di Kabupaten Sintang. Padahal menurutnya ketersediaan pupuk tersebut sangat penting untuk meningkatkan produktivitas petani.

“Seluruh petani mengeluh harga pupuk mahal. Mahalnya harga pupuk ini dikeluhkan oleh semua petani, baik itu petani karet, petani sawit, dan lada,” ungkap Nekodimus. Jum’at, (17/06/2022).

Anggota dewan yang akrab dipanggil Niko ini menyatakan bahwa harga pupuk saat ini sedang tidak seimbang dengan harga hasil panen. Apabila kondisi ini dibiarkan maka petani akan terus mengalami kerugian.

“Masyarakat sangat mengharapkan harga pupuk yang terjangkau. Sedangkan saat ini harga pupuk sangat mahal, ditambah lagi pupuk subsidi yang sulit didapat,” ungkapnya.

Niko menilai, kelangkaan pupuk saat ini merupakan dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Karena bahan pupuk banyak impor dari Rusia dan Turki. Tentunya sangat berdampak pada tingginya harga pupuk. Hal ini menurutnya juga terjadi akibat keterbatasan bahan baku, sehingga mengharuskan impor bahan baku.

“Karena bahan baku yang sangat terbatas, jadi mau tidak mau harus impor dari luar. Jadi harga pupuk harus menyesuaikan harga yang ada. Maka dari itu, kedepannya pemerintah pusat perlu mencari solusi untuk persoalan ini. Seperti mencari alternatif bahan baku dalam negeri, sehingga kita tidak bergantung dengan negara luar,” katanya.

Menurutnya, jika masih melakukan impor bahan baku maka resiko yang diterima harga akan terus semakin mahal. Karena jika harga baku tinggi maka akan erdampak pada harga pupuk yang mahal juga.

“Kalau itu bisa dilakukan harga pupuk pasti bisa mengalami penurunan. Kalau masih melakukan impor, resiko harga pupuk akan mahal. Karena jika harga baku tinggi, biaya pengangkutan juga tinggi, maka akan berdampak pada harga pupuk yang mahal,” pungkasnya.

(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *