Sebab Literasi Masyarakat Pedesaan Sintang Rendah

www.zonakapuas.com-Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) di Kabupaten Sintang berkisar 43,08 persen atau masuk dalam kategori sedang. Sedangkan, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berada di kategori sangat rendah atau 7,50 persen.

Permasalahan ini makin mengkhawatirkan karena belum meratanya kesempatan untuk mengakses bahan literasi yang memadai, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Sebagai contoh, orang yang tinggal di wilayah perkotaan saat ini dilengkapi segala fasilitas pendukung internet dan ketersediaan perpustakaan, sehingga lebih mudah mengakses bahan literasi. Di wilayah pedesaan peluang ini belum tentu ada.

Hal inipun diungkapkan Iwan Setiadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sintang kepada Lensakalbar.co.id, Rabu (15/7/2021).

“Jadi, minat baca masyarakat pedesaan kita masih rendah,” ujar Iwan Setiadi.

Rendahnya minat baca inipun, menurut Iwan disebabkan akses perpustakaan desa belum terbuka semua. Artinya, tidak juga tiap desa memiliki perpustakaan desa.

“Kondisi saat ini masyarakat lebih senang akses internet dan medsos. Tapi masih banyak masyarakat pedesaan kita tidak dapat mengakses internet, karena keterbatasan sarana dan prasarana,” kata Iwan.

Guna meningkatkan minat baca masyarakat pedesaan, pihaknya pun mendorong agar tiap desa mendirikan “Perpustakaan Desa”, Taman Baca Masyarakat (TBM), dan kembali mengoptimalkan perpustakaan sekolah melalui
gerakan literasi sekolah.

Langkah ini dinilainya penting untuk dilakukan, agar TGM masyarakat pedesaan tidak masuk di kategori rendah dan mengentaskan durasi lama baca masyarakat di Kabupaten Sintang.

“Durasi baca kabupaten itu rata-rata 30 menit sampai dengan 1 jam. Sedangkan nasional rata-rata durasi baca 1 jam 30 menit. Untuk masyarakat desa kita saat ini, kemungkinan rata-rata baca buku tidak sampai 30 menit per hari,” ungkap Iwan Setiadi.

Olehkarenanya, lewat momentum peringatan Hari Perpustakaan Nasional (Pustakawan) yang jatuh setiap tanggal 7 Juli ini, Iwan mengajak tiap desa agar dapat bersinergi dengan mitra Sahabat Library Networking, seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan para pegiat literasi lainnya.

“Selamat Hari Pustakawan Nasional,” ucapnya.

Iwan berharap kedepan indeks pembangunan literasi di Kabupaten Sintang dapat meningkat. Begitu juga tingkat kegemaran membaca masyarakat meningkat.

“Petugas pengelola perpustakaan juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya guna memberikan layanan prima bagi pemustaka dan neningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *