Askiman: Peradaban Dayak kebahatn Menjadi kan Desa Lingang Tambuk Sebagai Desa Situs Budaya, Adat Dan Sejarah Agama Dayak

Www.zonakapuas.com.Sintang-acara Seminari Kajian Koleksi Sandung di Hotel Ibis Pontianak kini membahas tentang Dayak.
Kebahatn Kayan Hulu.\

Media ini mengkonfirmasi Drs.Askiman M.M yang juga hadir di seminari sebagai Nara sumber serta menjadi tokoh masyarakat Dayak di kabupaten Sintang mengatakan, acara seminari itu sangat luar biasa efeknya mampu menyingkapi kepercayaan suku Dayak Kebahatn.

Yang menganut Trilogi peradaban kepercayaan, yaitu 1. Berdamai, hormat dan patuh pada leluhur

2. Berdamai, hormat dan patuh kepada orang tua.

3.berdamai hormat dan patuh kepada alam dan sekitarnya.

Oleh sebab itu Dayak Kebahatn percaya dengan para leluhurnya yang pertama dimuka bumi ini di Gunung Muncak, yaitu Abang onyok anak Raja Doa ( Dewa/red ) melahirkan anak pertamanya Pati Paka dan dari sejak itu lah munculnya agama Dayak sesuai Titah Perintah dari Kayangan.Dan akhirnya melahirkan seluruh bentuk acara ritual adat seperti hukum adat serta budaya dan seni budaya yg berkembang sampai saat ini.ungkap Askiman Mantan Wakil Bupati Sintang

Dimana khusus untuk acara kematian menurut agama dayak kebahatn yg di ajarkan oleh leluhurnya mulai dari Abang onyok, bahwa pada hari ke tiga seralah kematian di laksanakan acara yg disebut ngogau yaitu prosesi ritual untuk mengetahui penyebab kematiannya dengan ritual menggunakan semangkuk abu semangkuk bedak/ tepung.Dan semangkuk air sebagai pertanda sekaligus menetapkan masa duka yg disebut buking selama 30 hari.

Lanjut dia , melaksanakan ritual adat nyatuk tungkuk (adat seteh hari ke tujuh bahwa mayat tersebut pecah krna sudah mengakami pembusukan/red) terus melakukan prosesi ngayau ( memburu kepala manusia/red ) sebagai syarat mengakhiri masa duka dan sekaligus melakukan prosesi pembakaran mayat dan mendirikan sandung.

Sandung bertiang 1 menggunakan 3 buah tengkorak kepala manusia hasil kayau atau 1 kepala tengkorak manusia bisu, jika bertiang 2 menggunakan 6 buah kepala tengkorak manusia ditambah 1 tengkorak hasil kayau bagi jenasah yg meninggal itu dan dibuat tunyuk langit yg berganbar burung di tengah bak sandung.jelasnya

Bahkan tengkorak yg di tanam di bawah tiang sandung diyakini sebagai ulun atau pembantu bagi yg meniggal pada saat dia di sorga yg disebut sebayatn.

Sedangkan kepala tengkorak yg disimpan di tunjuk langit itu sebagai ajudan utk menerima perintah dari yg menjnggal itu krna dia dialamnya sana sebagai raja, peristiwa ini lah sehingga menciptakan perang suku yg berkepanjangan.

peristiwa kepercayaan ini menunjukan sikap hidup yg memperomani Trilogi peradaban kepercayaan Dayak kebahatn. Berdamai hormat dan patuh pda leluhur, berdamai, hormat dan patuh pada orang Tua dan berdamai hormat dan patuh pada alam sebagai simber pemberi hidup kemakmuran dan kesejahteraan damai sukacita bagi kehidupan dayak kebahatn serta perlindungan dan pemeliharaan leluhurnya utk kehidupan bagi dayak kebahatn.

Setiap pantang tidak boleh dilanggar karena akan berakibat buruk terhadap kehidupnnya, sanong perlu di lestarikan dan perlu utk dipelihara sebagai saksi sejarah peradaban dayak kebahatn menjadi kan desa Lingang tambuk sebagai desa situs budaya, adat dan sejarah agama dayak kebahatn.tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *